Dzikrullah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dzikir adalah ibadah yang memiliki demensi spiritual dan mental amat positif. Dari sisi pelaksanaan tergolong sangat ringan, hanya pengucapan saja, di mana saja boleh dilakukan, kecuali di tempat-tempat kotor seperti kamar kecil. Dzikir pula berdimensi dahsyat dari sisi psikis atau psikologis karena dapat meningkatkan energi mental dan potensial menjadi lebih baik dan berkualitas.

Karena itulah Rosulullah amat menganjurkan jenis ibadah ini. Bahkan sebagian ulama dan kalangan medis menyebutkan, dampak dzikir dapat pula memberikan kekuatan tersendiri bagi upaya penyembuhan penyakit. Menjadi tradisi kaum ulama dan umat Islam di masa lalu hingga kini, energi dzikir dapat membantu proses dari suatu usaha tertentu menggapai kesuksesan. Maka dari itu, seklumit makalah ini perlu dibaca, mudah-mudahan dapat membantu melejitkan potensi diri Anda, selain itu semoga mendapat pahala pula dari Allah SWT. Amin.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dzikir.
2. Mengetahui bentuk-bentuk dzikir.
3. Mengetahui cara/media dalam berdzikir.
3. Mengetahui keutamaan dzikrullah.
4. Mengetahui faidah dzikrullah.

C.  Tujuan
Adapaun tujuan pembuatan  makalah ini adalah sebagai berikut :
1.  Agar kita dapat mengetahui pengertian dzikir baik menurut bahasa maupun istilah.
2. Agar kita dapat mengetahui bentuk dan cara berdzikir yang baik  menurut bacaannya dan bentuknya.
3.  Agar kita dapat mengetahui keutamaan dzikir.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Dzikir
Dzikir menurut bahasa berasal dari kata   ذَكـَـرَ yang artinya menyebut ,mengingat. Menurut istilah agama Islam adalah mengingat dan menyebut asma Allah dengan tujuan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Hukum asal berdzikir adalah personal, perindividu, perorangan, tapi untuk proses tarbiah dan da’wah di bolehkan bersma-sama.

B. Bentuk-Bentuk Dzikir
Dzikir menurut bacaannya dibagi menjadi tiga macam yaitu dzikir pujian, dzikir pagi dan petang dan dzikir sehari semala. 

1.  Dzikir Pujian
Adapun bentuk bacaanya antara lain:
a. dzikir pertama: (Istighfar)
Contoh : “Aku mohon ampun kepada Allah” اَسْـتَغْفِـرُالله
b. dzikir kedua: (Tasbih)
Contoh : “Maha Suci Allah” سُبْحَـانَ الله
c. dzikir ketiga
Contoh : “Maha Suci Allah dengan Memuji-Nya”  سُبْحـَانَ اللهِ وَ بحَمْدِهِ    
d. dzikir keempat
Contoh : “Maha Suci Allah dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah lagi Maha Agung” 
سُبْحـَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ سُبْحـَانَ الله العـَظـيْمِ
e. dzikir kelima
Contoh : “Tiada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah” لآ اِلهَ الآ الله 
f. dzikir keenam
    Contoh : “Tiada Tuhan selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nyalah segala pujian. Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu” 

لآ اِلهَ الآ الله وَحْدَهُ لآشَـرِيْكَ لَهَ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ وَهـُوَ عَلى‘ كُلِّ شَيْءٍ قَـَـدِيْـرٌ      

g. dzikir ketujuh
 Contoh : “Tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan bantuan Allah”
 لآ حَوْلَ وَلآ قُوَّةَ اِلآّ بِاللهِ 

h. dzikir kedelapan
Contoh : “Cukuplah Allah sebaik-baik penolong bagiku, dan Dialah sebaik-baik       pelindung”                                                                           
                                                                                              حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَاْلوَكِــيْل 
2.  Dzikir Pagi dan Petang
Dzikir yang sering di praktekkan Rosulullah SAW., beliau selalu mengamalkannya setiap pagi dan sore. Dzikir pagi yaitu setelah shalat fajar sampai terbitnya mentari pagi. Sedangkan dzikir sore yaitu setelah shalat Ashar hingga datangnya waktu shalat Maghrib.
Adapun ayat yang berkaitan dengan dzikir pagi dan petang adalah:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43) 
3.  Dzikir Sehari Semalam
Dzikir ini dibaca dalam setiap kondisi dan keadaan apapun misalnya saat akan makan, minum, tidur, saat masuk rumah, keluar rumah, pergi ke Masjid dan lain sebagainya.
Macam dzikir menurut bentuknya ada dua macam yaitu:

a. Dzikir Istighfar
Yakni dzikir yang berisi permintaan ampun kepada Allah. Istighfar intinya ialah memberikan sebuah pengertian bahwasannya orang yang mengucapkannya menyatakan bertaubat dan ingin kembali ke jalan-Nya.

b. Dzikir Sholawat 
Yakni Dzikir yang bacaannya berisi shalawat kepada Rosulullah SAW. Shalawat berfungsi sebagai cahaya yang menerangi jiwa dan membuang kegelapan dalam qolbu menuju rahasia ke-Esaan Tuhan, di samping itu juga shalawat menghadirkan Nur Muhammad SAW., agar senantiasa bertahta pada kalbu .

C. Cara/media dalam Berdzikir
Ada beberapa cara/media yang dapat kita lakuakan ketika hendak melakukan dzikir kepada Allah SWT. Adapaun cara-caranya sebagai berikut :

1. Dzikir perbuata (anggota tubuh) 
Adalah mempergunaka0n anggota badan dan panca indera untuk keta’atan beribadah semata-mata kepada Allah, untuk memperbanyak amar makruf dan menjauhi hal-hal yang munkar. Ini sudah tercermin di dalam makna hakikinya bersuci dan sholat.

2. Dzikir ucapan (lisan)
 Adalah dengan cara membaca Al Qur’an, takbir, tasbih, tahlil, tahmid, istigfar , do’a, dan wirid . dengan suara yang dapat didengar oleh telinga, sebagaimana hadits Rasulullah SAW sebagai berikut, yang artinya:
“Barang siapa yang setiap habis shalat, bertasbih 33x, bertahmid 33x, bertakbir 33x, sehingga jumlahnya 99, kemudian untuk  menyempurnakan seratus, ia membaca ‘Tiada tuhan kecuali Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia mampu melakukan segala sesuatu,’ niscaya dosa-dosanya diampuni meskipun seperti buih dilautan.” (H.R Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Abu Daud). 



3. Dzikir hati (qolbi)
Allah SWT berfirman,  
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28). 

Syekh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah telah menyebutkan manfaat-manfaat dzikir dalam kitabnya, Al-Wabil ash-Shayyib. Di antara faidah-faidah dzikir yang begitu agung, menurut Ibnul Qayyim, adalah dzikir dapat mendatangkan kebahagiaan, kegembiraan, dan kelapangan bagi orang yang melakukannya, serta dapat melahirkan ketenangan dan ketenteraman di dalam hati orang yang melakukannya. Sebagaimana firman Allah di atas.

Makna firman Allah "dan hati mereka tenteram" adalah hilangnya segala sesuatu (yang berkaitan dengan) kegelisahan dan kegundahan dari dalam hati. Dan dzikir tersebut akan menggantikannya dengan rasa keharmonisan (ketentraman), kebahagiaan, dan kelapangan. 

Dan maksud firman-Nya "hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram" adalah sudah nyata, dan sudah sepantasnya hati (manusia) tidak akan pernah merasakan ketentraman, kecuali dengan dzikir (mengingat) Allah SWT.

Bahkan, sesungguhnya dzikir adalah penghidup hati yang hakiki. Dzikir merupakan makanan pokok bagi hati dan ruh. Apabila (jiwa) seseorang kehilangan dzikir ini, maka ia hanya bagaikan seonggok jasad yang jiwanya telah kehilangan makanan pokoknya. Sehingga tidak ada kehidupan yang hakiki bagi sebuah hati, melainkan dengan dzikrullah (mengingat Allah). 

Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Dzikir bagi hati, bagaikan air bagi seekor ikan. Maka, bagaimanakah keadaan seekor ikan jika ia berpisah dengan air?”

Dari penjelasan yang begitu gamblang di atas, jelaslah sesungguhnya tidak ada penawar bagi orang yang hatinya gersang dan selalu gelisah, resah, dan gundah, melainkan hanya dengan dzikrullah.

Namun, yang amat disayangkan, masih banyak kaum Muslimin yang belum memahami hal ini. Bahkan, untuk mendapatkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa, justru mencari-cari solusi selainnya. Padahal kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa yang hakiki tidaklah mungkin dihasilkan melainkan hanya dengan dzikrullah.
Menurut Syekh Ibnul Qayyim, sesungguhnya, hati tidak akan (merasakan) ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian, melainkan jika pemiliknya berhubungan dengan Allah SWT (dengan melakukan ketaatan kepada-Nya). 

"Barangsiapa yang tujuan utama (dalam hidupnya), kecintaannya, rasa takutnya, dan ketergantungannya hanya kepada Allah, maka ia telah mendapatkan kenikmatan dari-Nya, kelezatan dari-Nya, kemuliaan dari-Nya, dan kebahagiaan dari-Nya untuk selama-lamanya," jelas Ibnul Qayyim.

Penjelasan ini juga menujukkan pemahaman, bahwa jika seseorang meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT, atau bahkan bermaksiat kepada-Nya, maka hatinya akan sempit, gersang, selalu gelisah, resah, dan gundah. Adapun kemaksiatan yang terbesar adalah syirik, dan Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik sampai ia bertaubat sebelum ia mati.

Adapun kadar kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa seseorang, itu sangat bergantung kepada sejauh mana kedekatannya kepada Allah. Ibnul Qayyim kembali mengatakan, kelezatan (yang dirasakan oleh hati) setiap orang, bergantung pada sejauh mana keinginannya dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan (keinginannya dalam meraih) kemuliaan dirinya. 

"Orang yang paling mulia jiwanya, yang paling tinggi derajatnya dalam merasakan kelezatan (dalam hatinya), adalah (orang yang paling) mengenal Allah, yang paling mencintai Allah, yang paling rindu dengan perjumpaan dengan-Nya, dan yang paling (kuat) mendekatkan dirinya kepada-Nya dengan segala hal yang dicintai dan diridhai oleh-Nya," papar Ibnul Qayyim.

Itulah dzikrullah dan tha’atullah (taat kepada Allah), sebagai kunci utama untuk membuka hati seseorang dalam merealisasikan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwanya. 

Sedangkan tingkatan tha’atullah yang paling tinggi dan agung adalah tauhidullah(mentauhidkan Allah). Dan (sebaliknya), tingkatan maksiat yang paling besar dosanya dan paling buruk akibatnya, adalah asy-syirku billah (menyekutukan Allah SWT). 

Dengan kata lain, orang yang paling berbahagia, tenteram, dan tenang jiwanya adalah seorang Muslim yang bertauhid dan merealisasikan tauhidnya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan orang yang paling sengsara hidupnya di dunia ini, dan tidak merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan ketenteraman jiwa yang hakiki dan abadi, adalah orang yang musyrik dan bermaksiat kepada Allah SWT.  
           Artinya “ dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan     rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah    kamu Termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf : 205) 

D. Keutamaan Dzikrullah
Allah SWT berfirman :
Artinya: “karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.(QS. Al Baqarah: 152). 
Ibnul Qayyim mengatakan,  “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.”
Berikut beberapa keutamaan dzikir kepada Allah SWT. 
1. Dengan dzikir akan mengusir setan.  
 Artinya: “Dan Katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.(97), Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku(98)." (Q.S Al-Mukminun:97-98) 
2. Dzikir mudah mendatangkan ridho Ar Rahman.
3. Dzikir dapat menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
4. Dzikir membuat hati menjadi gembira dan lapang.
5. Dzikir menguatkan hati dan badan.
6. Dzikir menerangi hati dan wajah pun menjadi bersinar.
7. Dzikir mudah mendatangkan rizki.
8. Dzikir membuat orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
9. Dzikir akan mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.
10. Dzikir akan mendekatkan diri seseorang pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan  yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.
  11. Dengan dzikir, hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟
“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”
12. Senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah SWT berfirman,
 Artinya: “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19) 
 13. Dzikir dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak, menafkahkan harta, juga dapat menyamai seseorang yang menunggang kuda dan berperang dengan pedang (dalam rangka berjihad) di jalan Allah.
Sebagaimana terdapat dalam hadits,
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ
“Barangsiapa yang mengucapkan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syain qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti memerdekakan 10 budak.”  
 14.    Dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah dikatakan bersyukur pada Allah SWT orang       yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Mu’adz, yang artinya:
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintaimu.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu’adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan ‘Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu).”  Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur. Begitu pula Allah Ta’ala menggabungkan antara keduanya dalam firman Allah Ta’ala,
 Jika seseorang menyibukkan diri dengan dzikir, maka ia akan terlalaikan dari perkataan yang batil seperti ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), perkataan sia-sia, memuji-muji manusia (secara berlebihan), dan mencela manusia. Karena lisan sama sekali tidak bisa diam. Lisan boleh jadi adalah lisan yang rajin berdzikir dan boleh jadi adalah lisan yang lalai. Kondisi lisan adalah salah satu di antara dua kondisi tersebut. Ingatlah bahwa jiwa jika tidak tersibukkan dengan kebenaran, maka pasti akan tersibukkan dengan hal yang sia-sia.  


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan

1. Dzikir adalah mengingat dan menyebut asma Allah dengan tujuan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
2. Macam-macam dzikir dilihat dari bacaannya itu ada tiga yailtu dzikir pujian, dzikir pagi petang, dan dzikir sehari semalam.
3. Dzikirullah itu lebih utama dari mati syahid, sedekah emas perak, sebagai penebus dosa dan merupakan salah satu dari factor yang dapat memperberat timbanagn amal kebaikan kelak di akhirat.
4. Faedah dzikir antara lain: berisibukti ridlo Allah, meningkatkan aktifitas taat,selama dzikir dilindungi dari gangguan setan, hati menjadi lunak, dan terpelihara dari laku maksiat.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi sedikit sumbangsih dalam kancah peningkatan iman dan ketaqwaan kita kepada Sang Kholiq. Saran dan kritik dari para pembaca sangat diharapkan penyusun demi peningkatan kualitas makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA


Ahmad.Ensiklopedi Do’a dan Wirid Shahih.Surabaya:Pustaka Elba. 2007

An-Nawawi,Imam.Terjemahan Hadits Arba’in An-Nawawiyah.Jakarta:Sholahuddin Press. 2004
           
 http:// id. Dzikrullah. Org/ Dzikir Penyejuk Jiwa.

http://Muslim.or.id/51 Keutamaan Dzikrullah.

http://Muslim.or.id/Dzikrullah.

Kementerian Agama Republik Indonesia.Mushaf Al-Qur’an Dan Terjemahnya.Surabaya:PT Lentera Jaya Abadi.2011

Kitab Hadits Sahih Bukhari dan Muslim 

Sabiq,Sayyid.Fiqih Sunah 1 .Jakarta: Al-I’tishom, 2011

Yunus,Mahmud.Kamus Arab Indonesia.Jakarta:PT.Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah.2013


Title : Dzikrullah
Description : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dzikir adalah ibadah yang memiliki demensi spiritual dan mental amat positif. Dari sisi ...

1 Response to "Dzikrullah"

  1. Merkur - Men's Titanium Necklace - TitsaniumArts.com
    Merkur is a fine diamond made diamond jewelry from Merkur. This is one titanium tube of the titanium steel most beautiful and babyliss pro titanium genuine gifts to our titanium white dominus price customers, titanium dive knife

    BalasHapus